Adanya hidup saja sudah merupakan pilihan. Uniknya segala sesuatu yang pro dan kontra selalu tarik menarik sifatnya. Seperti magnet. Seperti malam dan pagi. Seperti api dan air. Seperti Anda dan kekasih Anda. Ketertarikan yang unik. Sikapnya yang tidak ada pada Anda, membuat Anda penasaran, ataupun Anda menemukan sesuatu dalam dirinya yang selama ini Anda cari. Awalnya seperti sebuah kenyamanan saat di dekatnya. Setelah sekian lama Anda merasa kelelahan saat berjalan sendiri. Rasa nyaman itu pun terus berjalan mengalir seperti sungai. Jika alirannya terasa tenang maka segalanya akan baik – baik saja
Rambu – rambu yang perlu dipahami dalam menjalani hubungan cinta itu antara lain ;
-
Perubahan Itu Ada Tidak ada yang permanen apalagi yang berhubungan dengan rasa dan abstrak. Namun jangan langsung pesimis. Bukan berarti satu waktu pasangan tak akan mencintai Anda mendadak. Ini tergantung saat bagaimana pasangan Anda sedang mengalami transisi hidup dan bagaimana Anda mengisinya. Yang sering dilupakan saat kebersamaan itu ada adalah setiap orang , seberapa pun dekatnya. Tetap mempunyai privasi. Bukan berarti tak percaya Anda. Melainkan membutuhkan ruang tersendiri saat faktor emosional sedang mengalami frekwensi naik turunnya. Jika Anda masuk ketika pasangan Anda sedang tinggi emosionalnya, seperti naik jetcoaster. Mendadak Anda menghadangnya di tengah rel jetcoaster, meskipun hanya untuk menanyakan “ada apa?”. Hasilnya? Anda tertabrak dan turut terluka, sementara Pasangan pun tak bisa melakukan apa – apa. Karena ia sedang dalam kondisi yang juga sedang ekstrim. Jika Anda mencintainya, pada situasi berikan empati. Bukan menuntut kurangnya perhatian. Jika sudah reda, ungkapkan Anda pun juga membutuhkan pelukannya untuk rambu masih saling mencintai.
-
Keseimbangan Yang Stabil Mengingat kesalahan yang pernah dilakukan pasangan membuat Anda terus membawanya ke dalam memori. Hingga hal positif yang pernah dilakukan untuk Anda ( memperhatikan, memeluk Anda ketika Anda sedih, Mengingat hal yang Anda perlukan ) terbuang begitu saja ke dalam sampah memori. Kalau sudah begini jelas ego Anda lebih memilih hubungan yang negatif yang justru sangat berpengaruh besar dalam hidup Anda kelak. Bagaimana tidak, pasangan juga merupakan partner dalam menjalani hidup , jatuh bangunnya dirasakan bersama. Apapun yang terjadi. Termasuk pertengkaran yang hebat, terjadi karena sebab-akibat. Anda menyalahkannya karena sikapnya tak menghargai Anda. Tapi runutlah kebelakang, apa yang menyebabkannya? Adakah ucapan, perilaku yang sering Anda lakukan kepadanya. Padahal Anda tahu pasti pasangan Anda kurang menyukainya meskipun itu hanya candaan belaka. Bercanda pun ada batasnya. Seimbangkan.
-
Pahami Beda itu Perlu Tarik kembali ingatan Anda pada awal Anda jatuh cinta kepadanya. Karena perbedaan. Dan Anda merasa nyaman dengan rasa penasaran Anda untuk memilikinya. Saat akhirnya Anda bersama, waktu terus berjalan. Transisi memasuki tiap gerbangnya. Hingga pada satu titik kebutuhan emosional Anda bersinggungan dengan tak adanya pasangan di dalamnya untuk memberikan apa yang Anda butuhkan. Pertengkaran pun terjadi. Saling menyalahkan yang sebenarnya adalah kompensasi dari kekurangan di dalam diri Anda. Senyumlah dan akui, Anda menjadi tergantung kepadanya. Untuk kebutuhan emosional itu. Dan tak lagi menjadi diri sendiri. Sesuatu yang bisa menjadi parasit dalam hubungan. Tuntaskan dengan sama – sama saling memahami perbedaan itu tetap ada sampai kapan pun. Dan tumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri Anda apa hak dan kewajiban yang harus dilakukan untuk pasangan, tanpa ia harus meminta. Ini baiknya dipahami bersama.
Selamat menjalani kehidupan bersama pasangan Anda, saling ingatkan rambu – rambu yang ada di sepanjangnya, kapan harus berhenti , kapan harus melambat, dan berhati – hati lah dalam menyeberangi jembatan cinta Anda berdua. Tetap berpegangan tangan dan saling percaya. |
0 Comment :