Contoh Unsur intrinsik novel
Judul : Saraswati Si Gadis Dalam Sunyi
Tema : 1. Cobaan hidup seorang yang cacat fisik
2. Percintaan
Pengarang : A. A Navis
Tokoh & Perwatakan :
1. Saraswati : Seorang gadis yang mengalami kecacatan fisik semenjak lahir serta
mengalami berbagai penderitaan hidup.
2. Angah : Paman Saraswati, ia seorang ulama yang sering memberikan pengajian
kepada masyarakat sekitarnya. Ia juga merupakan ayah Busro dan Bisri,
juga memelihara Saraswati semenjak keluarganya mengalami kecelakaan.
3. Busro : Sifatnya ramah, lemah lembut, penyabar, ulet dan tekun dalam bekerja.
4. Bisri : Sifatnya sering mengganggu, tidak jujur serta menghianati cinta tulus dari
Saraswati.
5. Guru Andika: Sifatnya penyabar serta yang mengajarkan membaca, menulis serta
berbicara pada Saraswati.
6. Umi Ros : Sifatnya penyabar,yang mengajarkan menjahit, menyulam dan merenda.
7. Tati : Kekasih Bisri, sifatnya suka menolong.
8. Kapten Hendro: Yang membantu Saraswati belajar di Solo, sifatnya penolong.
Menurut jenisnya tokoh yang terdapat dalam novel ini bila dikaji berdasarkan jenisnya, maka penokohan dalam novel ini dibedakan menjadi :
a. Tokoh utama adalah Saraswati, Busro, Bisri, Angah.
Tokoh tambahan Guru Andika, Umi Ros, Istri Angah.
b. Tokoh antagonis adalah Bisri karena ia yang menyebabkan terjadinya konflik terhadap tokoh utama, sedangkan tokoh protagonis adalah Busro, karena ia merupakan sosok lelaki yang mempunyai tanggung jawab yang tinggi terutama terhadap kaum yang lemah.
Latar : Tempat : Indonesia, khususnya di Jakarta, Bandung, Solo,
Padang Panjang serta perkampungan , hutannya dan
Waktu : Pagi, siang dan sore hari
Alat :
Sudut Pandang : Dalam novel ini sudut pandang yang digunakan adalah pandangan orang
pertama atau “aku” yang menjadi tokoh utama meskipun di tengah cerita tokoh
aku diganti dengan orang ketiga (nama yang sebenarnya yaitu Saraswati).
Sinopsis :
Apakah arti hidup di tengah manusia banyak kelak?
Kenapa Tuhan menyediakan anak cacat
Ditengah orang – orang lain yang tidak cacat ?
Apakah maksudnya?
Apakah maksudnya agar kami, orang-orang cacat menjadi contoh betapa dahsyat Azabnya di akhirat kelak?
Dan kenapa itu dilakukan Tuhan,
Padahal kami tidak pernah melakukan kejahatan
Seperti yang dilakukan orang – orang yang tidak cacat ?
Saraswati - si gadis yang hidup dalam kesunyian - tuna wicara. berawal dari kecelakaan lalu lintas yang menimpa keluarganya sehingga Saraswati harus ikut pamannya kembali ke Padang Panjang. di sana dia harus belajar tentang kesunyian, diejek, rasa benci, rasa sayang, rasa cinta, dan pertanyaan apa orang seperti dia tidak berhak untuk bisa jadi seperti orang lain?
0 Comment :