5 Konsekuensi Seorang Fans JKT48
*PS: Artikel ini sebenarnya sudah lama saya simpan. Saya tulis pada Oktober 2013, dan baru saya posting pada Februari 2014. Tulisan ini pun mungkin sangat subyektif. Tapi silahkan menanggapinya secara objektif dan rasional.*
Setelah mengenal dan memahami JKT48, saya menjadi begitu antusias dan akhirnya menjadi Fans. Alasannya? Banyak. Silahkan browsing di blog ini.
Baru 2 bulan (sekarang 6 bulan) setelah saya memutuskan untuk menjadi seorang Fans JKT48, banyak perubahan dalam hidup saya. Tidak hanya suka namun juga duka.
Suka karena banyak perubahan positif yang saya rasakan. Hari-hari saya seakan lebih ringan dan menjadi mudah semangat karena lagu-lagu yang inspiratif serta motivatif. Selain itu, ke-anggun-an member yang membuat saya sebagai laki-laki normal menjadi seakan memiliki energi lebih.
Duka karena tidak semua orang dapat menerima JKT48 dengan baik. Duka inilah yang menjadi salah satu resiko atau konsekuensi yang harus diterima seorang fans. Berikut adalah konsekuensi yang harus diterima seseorang yang memilih menjadi fans JKT48 :
1. Mengorbankan Banyak Uang
Beli photopack, lightstick, memberi gift pada member, daftar OFC(Official Fans Club) dan segala macam atribut untuk dikoleksi. Walaupun ini termasuk konsekuensi, namun uang bukanlah yang utama.Kepuasan menyalurkan hobi maupun kesukaan kita terkadang tidak dapat diukur dengan uang bukan? Prinsip saya, bijak dalam idoling dan tidak terlalu konsumtif. Bahkan saya tidak punya atribut official, lightstick maupun photopack. Saya masih hanya tertarik pada penampilan mereka langsung di panggung. Sejauh ini saya menggunakan uang saya hanya untuk konser dan teater.
Photopack dan Lightstick |
2. Berbaur dengan Fans yang Kurang Dewasa
JKT48 adalah milik semua orang. Saat menonton sebuah konser maupun mendatangi suatu event, saling pengertian antar fans sangat dibutuhkan. Banyaknya fans JKT48 yang terdiri dari berbagai kalangan membuat kita harus saling menghargai. Jujur saya seringkali agak risih dengan adanya fans yang kurang bersifat dewasa, kurang rapi secara penampilan dan kurang menghargai fans lain. To the point, mungkin kita lebih familiar dengan sebutan 'alay'. Namun mereka juga bagian dari fans, mereka juga sumber kekuatan JKT48, maka saya harus sabar dan berharap sifat mereka berubah menjadi lebih dewasa.
Saya juga prihatin dengan pengalaman fans yang menggunakan uang sekolah untuk menonton teater dan bolos sekolah untuk menonton perform. Ini tentu sangat tidak dibenarkan. Mendukung idol dengan menggunakan uang tabungan atau hasil kerja sendiri pasti akan lebih membanggakan.
3. Delusi Berlebihan
Delusi adalah imajinasi liar yang seringkali dialami fans pria. Hal ini 100% normal jika masih dalam taraf wajar. Saya belum pernah mengalami level parah dalam delusi. Karena saya lebih menyukai lagu-lagu, karisma, bakat dan karakter mereka. Semua member JKT48 memang bisa dibilang cantik, namun fisik mereka bagi saya hanyalah faktor pendukung. Semua entertainer juga demikian kan, cantik dan tampan? Jangankan entertainer, pramugari, pramusaji, pramuniaga pun harus memiliki fisik menarik bukan?
Buku dunia delusi by @GenderuWota48 |
4. Diremehkan orang lain
Tidak jarang juga saya ditertawakan (mungkin diremehkan, dianggap Freak?) karena menyukai JKT48. Muncul berbagai pertanyaan di benak saya. Apakah dengan menyukai JKT48 berarti orang menganggap selera musik saya buruk? Apakah JKT48 adalah artis yang 'aneh'? Sehingga jika saya mengatakan kepada orang lain jika saya menyukai JKT48 maka orang akan menganggap saya aneh juga.
Apakah saya mempunyai pola pikir dan selera yang tidak umum? Apakah saya salah jika menyukai lagu JKT48 yang penuh semangat, penuh motivasi dan anti-galau? Apakah lagu cinta-cintaan cengeng itu lebih baik?
Apakah salah jika sebagai seorang pria normal relatif lebih menyukai penampilan gadis-gadis cantik berbakat? Apakah seorang pria seharusnya menyukai suatu aliran terentu? metal? reggae? jazz? ska? melayu? blues? oldies? rock? grunge? Apakah dengan menyukai JKT48, saya adalah laki-laki lemah yang imajinatif dan suka dengan dunianya sendiri? Apakah karena JKT48 itu Alay dan tidak elit? Sebelum menyukai JKT48, saya mendengarkan berbagai aliran musik. Dan menurut saya JKT48 memiliki konsep musik yang unik dan bagus. Apakah ada yang salah dengan JKT48?
Pertayaan-pertanyaan tersebutlah yang selalu saya coba jawab dengan menuliskannya di blog. Sudah banyak tulisan saya terkait JKT48. Positifnya, setiap tulisan yang saya buat justru makin menguatkan dan meyakinkan diri saya untuk bangga dan setia sebagai seorang fans JKT48. Bukan hanya itu, tulisan saya seringkali di-share kembali oleh para fans yang merasakan hal yang sama dengan saya. Hal ini membuat saya sadar bahwa saya TIDAK SENDIRIAN.
Tuh, Benar kan? nih statement ketemu di google.. |
5. Menghadapi Haters
Suatu saat saya iseng dan saya melihat salah satu posting saya di-copas seseorang di kaskus, dan komentarnya, miris. Banyak sekali komentar tak ber-tata-krama tentang JKT48. Apa mereka yang disebut golongan Haters? Saya sangat terbuka dengan kritik dan saran, tapi bukan hujatan non-edukatif seperti yang saya lihat di kaskus.
Saya benar-benar kecewa dengan kaskuser-kaskuser itu. Saya kira kaskuser adalah orang-orang cerdas dan ber-etika dalam bersosialisasi di dunia maya. Tapi ternyata tidak semuanya demikian. Saya kecewa karena posting yang saya tulis tidak dipahami sepenuhnya. Saya tidak mendoktrin siapapun untuk menyukai JKT48. Saya hanya menyampaikan pemikiran-pemikiran saya yang saya rasa memang harus ditulis.Saya hanya ingin menunjukkan bahwa pada kenyataanya JKT48 adalah anomali yang menarik dan berhasil memikat pangsa pasar musik Indonesia.
Saya mulai terbiasa dengan Haters, karena saya yakin masih banyak orang yang mendukung JKT48. Terbukti dengan banyaknya penghargaan yang diraih baru-baru ini. Saat ini fans JKT48 sudah termasuk sangat banyak. Haters pun seakan terasa tidak memiliki pengaruh besar.
Saya bisa membayangkan, dulu, bagaimana ketika Fans JKT48 masih sedikit. Pasti fans yang turut membangun JKT48 dari awal merasakan perjuangan itu. Dimana fans harus mati-matian membela Idol mereka di tengah orang-orang yang kerap kali asal bicara.
Intinya, walaupun memiliki konsekuensi yang terkadang cukup tidak meng-enak-kan, sampai saat ini jujur saya masih menyukai JKT48. Karena JKT48 itu UNIK! Belum ada grup musik/ girlband/ boyband/idol grup apapun di Indonesia yang memiliki KONSEP se-UNIK JKT48. JKT48 juga merupakan produk musik yang sesungguhnya rumit karena banyaknya lagu, banyaknya member dan beragam variasi kreatifitas dalam menjual produk-produk 48Family lainnya. Bahkan salah satu motivator yang menjadi penulis di hitmansystem.com pernah menonton Teater dan menuliskan pendapatnya tentang uniknya grup JKT48 ini.
Walaupun grup ini cukup sulit dipelajari dan dimengerti, namun hal itu yang membuatnya tetap menarik. Maka, saya akan tetap mendukung JKT48 dan tetap pada pendirian saya. Dan kalian yang merasa fans sejati, Jagalah atitude di kehidupan sehari-hari. Buktikan kepada orang sekitar bahwa dengan mengidolakan JKT48 kita bisa menjadi orang yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Buktikan bahwa kita adalah fans muda yang sopan, rapi, tahu aturan, tahu tata krama, cerdas dan kreatif. Maka secara langsung maupun tidak langsung orang lain akan salut dengan suatu kelompok yang bernama: Fans JKT48 !
#keepSmart #keepCalm #KeepSuportOurIdolJKT48
twitter : @davithace
0 Comment :