Hampir Sarjana, Hampir... (part 1)
Kali ini cerita. Tadi siang saya baru kelar ngurusin skripsi saya buat maju sidang minggu depan. Entah kenapa malem ini kayaknya saya agak baper alias bawa bawa perasaan, mungkin karena sebentar lagi saya (kalo gak ada halangan) lulus dari Universitas. Agak mengingat masa lalu sih dimana saya yang memang direncanakan kuliah setelah SMA, tinggal pilih kampus yang penting murah dan bertanggung jawab dengan pilihan.
Jujur, dulu saya maunya masuk DKV (Desain Komunikasi Visual), menggikuti passion SMA saya, Desain dan Video Editing. Ternyata mustahil karena biayanya sangat mahal, modalnya pun gak main-main. Akhirnya saya berfikir, apa nih jurusan yang masih berkaitan dengan grafis plus otak atik komputer? Teknik Informatika, peminatan grafik & multimedia. Tepat. Itulah yang saya rencanakan sejak awal dan selama 3,5 tahun ini saya jalani.
Saya orangnya dulu berfikir ekstrim, sebelum masuk kuliah saya berfikir: bodo amat mau kuliah dimana yang penting saya mengerjakan apa yang saya suka, serta biayanya sesuai tanpa mengesampingkan kualitas. Dan ini bukan tentang kuliah buat jadi orang kaya, tapi ini tentang passion.
Konyol memang, belom sukses udah omong besar ya. Saya akui saya ngomong gini juga bukan karena saya orang yang sudah sukses. Hanya sekedar berbagi aja ke temen-temen kalau ternyata passion itu memudahkan kita menjalani apapun. Kuliah, kerjaan, jadi tidak merasa terbebani. Menemukan passion itu mudah. Cari aja kegiatan dimana anda rela gak dibayar demi melakukan kegiatan tersebut.
Saya pernah ditawarkan untuk mengerjakan sebuah sistem web di suatu biro di kampus. Saya walaupun agak ogah-ogahan cuma tetap saya terima. Alesan utamanya bukan uang. Pertama emang pingin nolongin dosen yang kayaknya butuh banget bantuan. Lalu yang kedua adalah rasa ingin tahu, rasa ingin mencoba, the real coding, the real programming. Kesempatan walaupun cuma lingkup biro kampus yang level gak ada apa-apanya.
Syukurlah sih, mulai dari situ saya gak pernah nganggur. Ada aja yang dikerjain. Bukan dalam arti kerja di kantor ya. Masih kuliah. Gak seberapa sih memang, pekerjaan dan apa yang didapat. Tapi minimal bisa langsung tau 'Oh ini toh dunia IT', sembari nyari ilmu lewat kuliah juga.
Cuma satu, kemampuan berorganisasi saya mungkin sangat lemah. Itu karena gak sempet ikut organisasi kampus lantaran ikut asisten lab, dan sampingan yang gak jauh-jauh dari coding. Sampai-sampai kalau ditegor teman kepergok lagi koding: "Ngoding mulu lu pid. Tiada hari tanpa koding. Buset lu gak pegel apa pid". "Ya gue capek juga kali, cuma ya kalo lagi asik, susah" dalam hati saya gitu, cuma ya inilah ternyata yang menjadi pilihan saya waktu lulus SMA. Sekali tenggelam di dunia IT ya, susah ke permukaan lagi. Dan kebetulan saya bukan orang berada, makanya kalau ada income tambahan, kenapa tidak.
Karena kepanjangan, Lanjut ke part 2....
0 Comment :