[Review] The BFG
Berbalut nama besar Walt Disney Pictures dan Steven Spielberg, The BFG menjadi salah satu garapan hollywood yang paling ditunggu musim ini. Diangkat dari buku anak-anak klasik bertajuk folklore karangan Roald Dahl, The BFG a.k.a The Big Friendly Giant versi layar lebar nyatanya tidak serta merta menemui jalan lurus dalam mengambil hati para penonton.
Bermula dari seorang gadis yang tinggal di panti asuhan, Sophie yang mempunyai rasa penasaran yang tinggi atas apa yang terjadi di dataran Inggris ketika anak-anak tiba-tiba menghilang secara misterius. Secara tidak sengaja ia bertemu sosok raksasa besar. Raksasa ini unik karena penampilannya yang menyeramkan tidak berarti raksasa ini jahat seperti raksasa yang lainnya. Shopie yang belajar banyak hal dari BFG dan BFG yang belajar banyak hal dari Shopie. Perkerabatan Shopie dan BFG pun berlanjut, hingga akhirnya mereka mengambil keputusan yang berani...
Sangat disayangkan bahwa The BFG bisa dikatakan tidak mengenai target pasar utamanya, yaitu usia anak-anak. Ditandai dengan durasi yang terlalu lama, perpindahan scene yang juga memakan durasi, permainan kata-kata, dialog dengan implisit joke yang terlampau sering, berpotensi untuk menjadi tontonan membosankan serta beberapa konsep mimpi yang disisipkan saya rasa masih sulit dicerna anak. Sedangkan bagi orang dewasa yang menontonnya, film ini malah dibilang terlalu "anak-anak" dari level keringanan materi dan ceritanya. Jadi masih abu-abu, siapa target penonton sebenarnya dari The BFG.
Diisi oleh deretan aktor/aktris medioker membuat The BFG sangat bergantung pada naskah dan sajian visualnya. Sayangnya lagi tidak ada hal yang terlampau spesial dari kedua hal ini. Jika banyak yang mengatakan ini adalah flop untuk seorang sutradara sekaliber Steven Spielberg, saya juga tidak bisa menyangkal. Namun untuk anda yang rindu sebuah film fantasi untuk mengisi akhir pekan anda yang panjang ini, film ini tidak sangat buruk.
Review The BFG Sinopsis Bahasa Indonesia
0 Comment :